Beranda | Artikel
Posisi Duduk Shalat Dua Rakaat
Kamis, 21 April 2016

POSISI DUDUK SHALAT DUA RAKA’AT

Pertanyaan.
Bagaimanakah posisi duduk tahiyyat pada shalat yang dua raka’at, seperti Shubuh, Jum’at, shalat sunnah, tarawih dan witir? Apakah seperti halnya tahiyyat awal atau tahiyyat akhir pada shalat empat raka’at?

Jawaban
Apabila shalat hanya dua raka’at, baik shalat fardhu (seperti halnya shalat Shubuh) maupun shalat sunnah yang hanya ada satu tasyahud (tahiyyat), maka duduk yang disunnahkan ialah duduk iftirasy. Yaitu seperti duduk pada tasyahud awal pada shalat yang lebih dari dua raka’at. Hal ini dijelaskan dalam hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma yang berbunyi:

وَكَانَ يَقُولُ فِي كُلِّ رَكْعَتَيْنِ التَّحِيَّةَ وَكَانَ يَفْرِشُ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَيَنْصِبُ رِجْلَهُ الْيُمْنَى

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan at-tahiyyat pada setiap dua raka’at dan duduk iftirasy. [HR Muslim].

Dalam kitab Sifat Shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , halaman 156, Syaikh al-Albâni rahimahullah menjelaskan: “Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk untuk tasyahud setelah selesai dari raka’at kedua. Apabila shalatnya dua raka’at, seperti Shubuh, maka beliau  Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk iftirasy sebagaimana duduk antara dua sujud”.

Syaikh al-Albâni rahimahullah juga berkata, penulis (Sayyid Sâbiq, Red.) belum menjelaskan cara duduk dalam tasyahud pada shalat yang dua raka’at seperti Shubuh, apakah duduk iftirasy sebagaimana pendapat Ahmad, ataukah duduk tawaruk seperti pendapat asy-Syâfi’i?

Menurut saya, yang benar ialah yang pertama karena hadits Wa’il bin Hujrin Radhiyallahu anhu, ia berkata:

أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَأَيْتُهُ يَرْفَعُ يَدَيْهِ إِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةَ … وَإِذَا جَلَسَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ أَضْجَعَ الْيُسْرَى وَنَصَبَ الْيُمْنَى وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى وَنَصَبَ أُصْبُعَهُ لِلدُّعَاءِ وَوَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى

“Aku pernah mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , lalu aku melihat beliau  Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya apabila membuka shalat … Dan ketika duduk pada dua raka’at, beliau  Shallallahu ‘alaihi wa sallam menduduki kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya, meletakkan tangan kanannya pada paha kanannya dan menegakkan jemarinya untuk doa, dan meletakkan tangan kirinya di atas paha kirinya”. [HR an-Nasâ`i, 1/173 dengan sanad shahîh].[1]

Wallahu a’lam.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XI/1429H/2008M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
________
Footnote
[1] Tamamul-Minnah, hlm. 223.


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/4716-posisi-duduk-shalat-dua-rakaat.html